skip to main |
skip to sidebar
RSS Feeds
Warnai Harimu dengan Tawa Terbahak-bahak
Warnai Harimu dengan Tawa Terbahak-bahak
20.33
Diposting oleh Pabean
Pada suatu masa di sebuah kota kecil (cerita biasanya mulainya begini kan), hiduplah seorang yang sangat miskin. Tinggal sebatang kara, rumah ngontrak, utang banyak... hidup segan mati tak mau deh.
Saking frustasinya dia, akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri. Dia pun memikirkan caranya biar matinya enak (bunuh diri mana ada yang enak!). Yang pertama terpikir adalah gantung diri, tapi dia ga enak sama yang punya kontrakan, takut nanti ngerepotin. Terus mau motong urat nadinya, dia ngeri, takut sakit. Mau minum baygon, adanya obat nyamuk bakar.
Terus dia mikir kayaknya mati ditabrak kereta ga sakit, soalnya langsung mati. Akhirnya dia menuju rel kereta terdekat, tapi sampai disana pas ada kereta, dia malah diteriakin dan ditolong sama orang-orang disana. Dia pun bingung dan berjalan tanpa arah. Sampe di jembatan, dia ngeliat dibawahnya ada kali yang lagi kering, cuma ada batu-batu gede.
Dia pun siap-siap terjun, baca doa dulu sambil merem. Ternyata selagi dia merem, bendungan yang ga jauh dari situ dibuka dan air pun langsung mengalir deras. Karena dia ga tau, terjun lah dia dan betapa kagetnya dia karena dia ga mati kepentok batu gede tapi malah terbawa arus. Dia pun berenang dengan susah payah bagaikan Leonardo di Caprio di film Titanic. Setelah berenang cukup lama, akhirnya sampailah dia di tepi kali dan dia pun ngomong sendiri, “Untung gue jago berenang, kalo nggak udah MATI tenggelem gw.”
Posting Komentar