Senin, 01 Februari 2010

Obat Batuk Mujarab

Di sebuah apotek ceritanya ada asisten apoteker baru, masih percobaan gitu deh. Di hari pertamanya dia kerja semuanya berjalan dengan lancar, matahari bersinar cerah, burung berkicau merdu, dan copet beraksi dengan lihai... sebelum akhirnya datang seorang kakek kakek peot.

Ternyata kakek-kakek itu mau beli obat batuk, dan apoteker itu pun memberikan obat yang sering muncul di iklan yang suka diseling sama sinetron (kebalik). Tapi besoknya kakek-kakek itu balik lagi karena batuknya malah tambah parah. Si apoteker kali ini ngasih obat batuk yang iklannya biasa muncul di selingan Opera van Java (favorit gue).

Tanpa pernah diduga oleh Mama Luren, ternyata si kakek-kakek itu muncul kembali besoknya. Lagi-lagi si kakek rese itu bilang kalo batuknya ga sembuh juga. Apoteker malang ini pun akhirnya ngasih obat yang dia yakin mujarab.

Seperti yang udah diduga sama gue, untuk ke sekian kalinya kakek itu muncul lagi. Tapi si kakek itu keliatan pucat banget, sampe gak bisa ngomong apa-apa di depan apoteker itu. Kebetulan saat itu ada Manager Apoteknya juga. Dan si Manager Apoteker itu pun nanya sama apoteker baru itu.
Manager: Kakek ini yang kemarin kesini juga kan?
Apoteker: Iya Pak.
Manager: Lah terus kenapa dia jadi kayak mayat kebelet BAB gini?
Apoteker: Abisnya batuk kakek ini ga sembuh-sembuh, dan dia bulak-balik mulu pak. Ya udah saya kasih obat pencahar aja (obat mencret red.)
Manager: Hah!!!! Kenapa kamu kasih obat mencret??
Apoteker: Kan setiap dia mau batuk, pasti dia nahan mati-matian, soalnya kalo dia batuk mencretnya bisa kemana-mana dong. Buktinya dia ga batuk-batuk lagi kan.
Manager: ?*$#^(*&%@#%$@

Pesan: Buat apoteker beneran, jangan dicontoh!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar